Nama : Sinta Sari Indah
Stambuk : B 501 11 004
Tugas
Mata Kuliah Creative Writing 2012
MIMPI
Dalam
sebuah kamar yang cukup luas, ditemani dengan secangkir cappuccino serta alunan
musik dari salah satu band mancanegara yang beraliran pop mellow, aku larut bersama
novel yang sedang ku baca. Jam di dinding menunjuk angka 11 lewat 5 menit,
dengan jarum penentu detik yang bergerak melewati angka 6.
....
Berlatarkan
gundukan-gundukan besar yang menjulang kelangit, terdapat tanah lapang yang
ditumbuhi rumput-rumput liar di beberapa bagian, tampak sebuah surau kecil
disisi yang bersebrangan dengannya. Dan disampingnya berdiri sebuah bangunan
tua yang hampir rubuh, dengan dinding yang catnya terkelupas hampir seluruhnya.
Ditengah tanah
lapang itu, seorang gadis cilik berpakaian lusuh dengan wajah ketimurannya yang
khas, sedang menangis di bawah satu-satunya pohon yang hampir mati. Duduk
bersandar dibatang pohon dengan kaki dilipat keatas, dan kedua tangan yang
menutup hampir seluruh wajahnya. Bahunya naik turun, memaksakan untuk menahan
tangis yang tak bisa ia tahan.
....
Terisak. Air
mata yang mengaliri pipiku, membuat badanku gemetar. Hembusan angin yang
berhasil melewati celah – celah antara kedua kakiku, tak mampu menghentikan
tangisku. Akulah gadis cilik itu. Ya, seorang gadis dengan mata yang indah.
....
Tampak
olehku dua sosok yang sangat ku sayangi, beradu mulut dengan suara yang tak
bisa dibilang pelan, hingga mampu membangunkan seisi rumah, termasuk aku yang
kini dalam posisi jongkok disudut ruangan itu. Tangisku, tak mampu menghentikan
mereka.
“jadi kamu mau apa?” Tanya papa
dengan kasar.
Mama menjawab “ceraikan aku”.
“oke, kita cerai.”
Setelah kata cerai itu, kemudian
papa pergi meninggalkan mama. Tak lama, suara barang pecah, disusul suara pintu
yang dibanting dengan kasar, mengantar kepergiannya bersama amarah yang
membuncah keluar.
....
Keringat bercucuran diwajah
bercampur dengan air mata, yang kusadari baru saja mengalir. Sekujur tubuhku
bergetar, dan ku dapati air mata dipipi.
Sunyi senyap, hingga aku sanggup mendengar degupan jantungku yang memburu.
Tercium bau tanah basah yang disisakan oleh
hujan semalam. Aku terjaga.
Bergegas aku bangun dan
menghambur keluar menuju kamar orang yang menyebabkan aku ada, orang yang merawat
serta mendidikku hingga aku sanggup berdiri diatas kakiku sendiri. Dan ku
dapati mereka masih terlelap. Jam diruang tamu berdentang 6 kali. Tampaknya aku
terlelap, pikirku. Novel yang ku baca semalam pun masih tergeletak di kasurku.
Aku
terlalu larut dalam bacaan dan tenggelam dalam mimpiku.
Keluargaku
utuh. ^^’
(y)
BalasHapuscerpennya MANTAP
BalasHapusMakasihh Aswar ^_^
HapusCerpennya MANTAP
BalasHapus