Burung Twitter

Kamis, 14 Maret 2013

Cerpen Pertamaku :D


Nama           : Sinta Sari Indah
Stambuk      : B 501 11 004
Tugas Mata Kuliah Creative Writing 2012

MIMPI
Dalam sebuah kamar yang cukup luas, ditemani dengan secangkir cappuccino serta alunan musik dari salah satu band mancanegara yang beraliran pop mellow, aku larut bersama novel yang sedang ku baca. Jam di dinding menunjuk angka 11 lewat 5 menit, dengan jarum penentu detik yang bergerak melewati angka 6.
....
Berlatarkan gundukan-gundukan besar yang menjulang kelangit, terdapat tanah lapang yang ditumbuhi rumput-rumput liar di beberapa bagian, tampak sebuah surau kecil disisi yang bersebrangan dengannya. Dan disampingnya berdiri sebuah bangunan tua yang hampir rubuh, dengan dinding yang catnya terkelupas hampir seluruhnya.
Ditengah tanah lapang itu, seorang gadis cilik berpakaian lusuh dengan wajah ketimurannya yang khas, sedang menangis di bawah satu-satunya pohon yang hampir mati. Duduk bersandar dibatang pohon dengan kaki dilipat keatas, dan kedua tangan yang menutup hampir seluruh wajahnya. Bahunya naik turun, memaksakan untuk menahan tangis yang tak bisa ia tahan.
....
Terisak. Air mata yang mengaliri pipiku, membuat badanku gemetar. Hembusan angin yang berhasil melewati celah – celah antara kedua kakiku, tak mampu menghentikan tangisku. Akulah gadis cilik itu. Ya, seorang gadis dengan mata yang indah.
....
Tampak olehku dua sosok yang sangat ku sayangi, beradu mulut dengan suara yang tak bisa dibilang pelan, hingga mampu membangunkan seisi rumah, termasuk aku yang kini dalam posisi jongkok disudut ruangan itu. Tangisku, tak mampu menghentikan mereka.
“jadi kamu mau apa?” Tanya papa dengan kasar.
Mama menjawab “ceraikan aku”.
“oke, kita cerai.”

Setelah kata cerai itu, kemudian papa pergi meninggalkan mama. Tak lama, suara barang pecah, disusul suara pintu yang dibanting dengan kasar, mengantar kepergiannya bersama amarah yang membuncah keluar.
....
Keringat bercucuran diwajah bercampur dengan air mata, yang kusadari baru saja mengalir. Sekujur tubuhku bergetar,  dan ku dapati air mata dipipi. Sunyi senyap, hingga aku sanggup mendengar degupan jantungku yang memburu. Tercium bau tanah basah yang disisakan oleh  hujan semalam. Aku terjaga.
Bergegas aku bangun dan menghambur keluar menuju kamar orang yang menyebabkan aku ada, orang yang merawat serta mendidikku hingga aku sanggup berdiri diatas kakiku sendiri. Dan ku dapati mereka masih terlelap. Jam diruang tamu berdentang 6 kali. Tampaknya aku terlelap, pikirku. Novel yang ku baca semalam pun masih tergeletak di kasurku.

Aku terlalu larut dalam bacaan dan tenggelam dalam mimpiku.
Keluargaku utuh. ^^’

4 komentar:

Silahkan tambahkan komentar sesuai hati nurani anda, dan tidak mengandung SARA